BIRUL WALIDAIN
(Berbakti Kepada Kedua Orang tua)
Allah berfirman:
{وَوَصَّيْنَا الإنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ
حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَى وَهْنٍ}
Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua
orang ibu bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang
bertambah-tambah. (Luqman: 14)
Mujahid mengatakan, yang dimaksud dengan al-wahn ialah penderitaan
mengandung anak. Menurut Qatadah, maksudnya ialah kepayahan yang
berlebih-lebihan. Sedangkan menurut Ata Al-Khurrasani ialah lemah yang
bertambah-tambah.
Firman Allah Swt.:
{وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ}
dan menyapihnya dalam dua tahun. (Luqman: 14)
Hadits pertama:
Dari Abu Hurairoh ia berkata: "Rasulullah bersabda:
"Seorang anak tidak dapat membalas ayahnya, kecuali anak tersebut
mendapati ayahnya menjadi budak kemudian ia membelinya dan
memerdekakannya". (HR. Muslim dan Abu Dawud).
Makna hadits tersebut adalah bahwa seorang anak tidak dapat
membalas jasa ayahnya, kecuali jika anak tersebut mendapati ayahnya sebagai
budak yang dimiliki oleh orang lain kemudian ia memerdekakannya, yakni
membebaskan dari perbudakan dan perhambaan dari orang lain (tuannya) sehingga
ayahnya menjadi orang yang merdeka karena memerdekakan budak itu adalah
pemberian yang paling utama yag diberikan oleh seseorang kepada yang lain.
Hadits kedua:
Dari Abdullah Bin Mas'ud berkata: "Aku bertanya kepada
Rasulullah: "Amalan apakah yang dicintai oleh Allah" Beliau menjawab:
"Sholat pada waktunya. Aku bertanya lagi: "Kemudian apa" Beliau
menjawab: "Berbakti kepada kedua orang tua". Aku bertanya lagi:
"Kemudian apa" Beliau menjawab: "Jihad dijalan Allah". (HR.
Al-Bukhari dan Muslim).
Hadits
ketiga:
Dari Ibnu Umar berkata: Rasulullah bersabda:
"Berbaktilah kepada bapakbapak kamu niscaya anak-anak kamu akan berbakti
kepada kamu. Hendaklah kamu menjaga kehormatan niscaya istri-istri kamu akan
menjaga kehomatan". (HR. Ath-Thabrani dengan sanad hasan).
Hadits keempat:
Dari Asma binti Abu Bakar ia berkata: "Ibuku
mendatangiku, sedangkan ia seorang wanita musyrik di zaman Rasulullah . Maka
aku meminta fatwa kepada Rasulullah dengan mengatakan: "Ibuku mendatangiku
dan dia menginginkan aku (berbuat baik kepadanya), apakah aku (boleh)
menyambung (persaudaraan dengan) ibuku" beliau bersabda: "ya,
sambunglah ibumu". (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Imam Syafi'i Rahimahullah berkata: "Menyambung
persaudaraan itu bisa dengan harta, berbakti, berbuat adil, berkata lemah
lembut, dan saling kirim surat berdasarkan hukum Allah. Tetapi tidak boleh
dengan
memberikan walayah (kecintaan dan pembelaan) kepada
orang-orang yang terlarang untuk memberikan walayah kepada mereka (orang-orang
kafir)...."
Ibnu Hajar Rahimahullah bekata: "Kemudian bahwa
berbakti, menyambung persaudaraan dan berbuat baik itu tidak mesti dengan
mencintai dan menyayangi (terhadap orang kafir walaupun orang tuanya) yang hal
itu dilarang di dalam firman Allah : Kamu tidak akan menjumpai satu kaum yang
beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang dengan
orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya. (AlMujadilah: 22), karena
sesungguhnya ayat ini umum untuk (orang-orang kafir) yang memerangi ataupun
yang tidak memerangi". (Fathul Bari V/ 233).
Dalam kitabul 'Isyrah, Thabrani meriwayatkan dengan sanad
yang sampai kepada Sa'ad bin Malik , dia berkata: "Dahulu aku seorang
laki-laki yang berbakti kepada ibuku. Setelah masuk Islam, ibuku berkata:
"Hai Sa'ad! Apa yang kulihat padamu telah mengubahmu, kamu harus
meninggalkan agamamu ini atau aku tidak akan makan dan minum hingga aku mati,
lalu kamu dipermalukan karenanya dan dikatakan: Hai pembunuh ibu!" Aku
menjawab: "Hai Ibu! Jangan lakukan itu". Sungguh dia tidak makan,
sehingga dia menjadi letih. Tindakannya berlanjut hingga tiga hari, sehingga
tubuhnya menjadi letih sekali. Setelah aku melihatnya demikian aku berkata:
"Hai Ibuku! Ketahuilah, demi Allah, jika kamu punya seratus nyawa, lalu
kamu menghembuskannya satu demi satu maka aku tidak akan meninggalkan agamaku
ini karena apapun. Engkau dapat makan maupun tidak sesuai dengan kehendakmu".
(Tafsir Ibnu Katsir III/791).
Hadits
kelima:
Dari Abu Usaid Malik bin Rabi'ah As-Sa'idi berkata:
"Ketika kami sedang duduk dekat Rasulullah , tiba-tiba datang seorang
laki-laki dari (suku) Bani Salamah lalu berkata: "Wahai Rasulullah, apakah
masih ada sesuatu yang aku dapat lakukan untuk berbakti kepada kedua orangtuaku
setelah keduanya wafat Beliau bersabda: "Ya, yaitu mendoakan keduanya,
memintakan ampum untuk keduanya, menunaikan janji, menyambung persaudaraan yang
tidak disambung kecuali karena keduanya, dan memuliakan kawan keduanya".
(HR. Abu Dawud, Ibnu Majah dan Ibnu Hibban di dalam sahihnya) Hadits keenam:
Sesungguhnya Allah telah mengharamkan atas kamu (dari
perbuatan) durhaka kepada para ibu, mengubur anak perempuan hidup-hidup, menahan
apa yang menjadi kewajibanmu untuk diberikan, dan menuntut apa yang tidak
menjadi hakmu. Allah juga membenci tiga hal bagi kamu desas-desus, banyak
bertanya, dan menyia-nyiakan harta. (HR. AlBukhari dan lainnya)
Tentang cara berbakti kepada kedua orangtua yang masih
hidup, secara ringkas adalah sebagai berikut:
1. Mengajak masuk agama Islam jika belum Islam.
2. Mengajarkannya kepada pemahaman yang benar
(Ahlus Sunnah)
3. Mentaati perintah
mereka selama itu bukan maksiat.
4.
Mendahulukan kepentingan mereka daripada kepentingan sendiri, bahkan daripada
ibadah yang sunnah.
5. Membantu mereka
dengan harta, membelikan kebutuhan mereka, dll.
6. Berkata yang baik dan lemah lembut kepada mereka, tidak memanggil
langsung dengan namanya, tidak bersuara tinggi dan ketus, dll.
7. Mendoakan kebaikan untuk mereka, seperti
mudah-mudahan mereka mendapatkan hidayah (Islam / sunnah) dan lainnya.
8. Berbuat baik kepada mereka seperti:
melayani kebutuhan mereka, datang jika mereka memanggil dan lain-lain.
Adapun berbakti kepada orang tua setelah mereka wafat,
adalah sebagaimana yang tersebut pada hadits di atas yaitu:
1. Memohonkan ampun untuk mereka jika semasa hidupnya mereka
sebagai orang Islam.
2. Menunaikan janji
mereka.
3. Memuliakan kawan-kawan
mereka.
4. Menyambung persaudaraan kepada
kerabat mereka.
Semoga Bermanfaat
0 comments:
Post a Comment